siapa kita selayaknya
yang mengemis di balik bebayang darjat
kekuasaan yang menjadi kegilaaan
tanpa peduli keliling yang memerlukan
kemewahan menutup kemanusia
hingga ketandusan corak pemikiran
hilang pertimbangan lalu menjadi perakus tanpa hati dan perasaan
sepertinya kita dedaun kering yang berselerakan
berterbangan semampu boleh
kan tak berguna pada hari mendatang
dan dibiar tak dipedulikan
yang mengemis di balik bebayang darjat
kekuasaan yang menjadi kegilaaan
tanpa peduli keliling yang memerlukan
kemewahan menutup kemanusia
hingga ketandusan corak pemikiran
hilang pertimbangan lalu menjadi perakus tanpa hati dan perasaan
sepertinya kita dedaun kering yang berselerakan
berterbangan semampu boleh
kan tak berguna pada hari mendatang
dan dibiar tak dipedulikan