airmataku
perlahanku kesat
hingga luka berdarah
kusapu lembut
hingga terlena dalam tangisan
titisan terakhir
setelah semalaman ia mengalir
semakin kering
setelah lebat membasahi
tiada lagi
setelah penat tak berhenti
lantas kubersandar
di bahu milik kawan
meleraikan yang tersimpan
meringankan kusut yang terpendam
agar tenangku kembali
mencari titik penyelesaian
yang mendamaikan
demi sebuah kebahagiaan yang kudambakan
perlahanku kesat
hingga luka berdarah
kusapu lembut
hingga terlena dalam tangisan
titisan terakhir
setelah semalaman ia mengalir
semakin kering
setelah lebat membasahi
tiada lagi
setelah penat tak berhenti
lantas kubersandar
di bahu milik kawan
meleraikan yang tersimpan
meringankan kusut yang terpendam
agar tenangku kembali
mencari titik penyelesaian
yang mendamaikan
demi sebuah kebahagiaan yang kudambakan