Semalam aku tidak dipedulikan lagi
bila saat engkau terus jauh dariku
seharian kuketuk jendela rindu
sekalipun tidak engkau menyahut panggilanku
kerna itu, aku mahu berhenti
berhenti dari terus menyayangi.
Seringkali di bibir ini kusenyum kelat menyebut nama kamu
yang semakin hari, bayangmu hilang berlalu
walau berjuta kali kubermimpi kita saling mendekati
realiti yang pasti, aku bukan lagi berada di hatimu
masa tidak pernah berhenti untuk memaksa aku mengerti
tapi hati ini yang terpaksa untuk berhenti dari terus menyayangi.
Mungkinkah esok kita saling tak mengenali
yang masing-masing asyik dengan haluan sendiri
andai benar ia terjadi
anggaplah kenangan kita sebagai hadiah dariku
tiada yang lebih indah mampu kuberi buat kamu
melainkan sisa kasih yang pernah bercambah menjadi bibit cinta
bila saat engkau terus jauh dariku
seharian kuketuk jendela rindu
sekalipun tidak engkau menyahut panggilanku
kerna itu, aku mahu berhenti
berhenti dari terus menyayangi.
Seringkali di bibir ini kusenyum kelat menyebut nama kamu
yang semakin hari, bayangmu hilang berlalu
walau berjuta kali kubermimpi kita saling mendekati
realiti yang pasti, aku bukan lagi berada di hatimu
masa tidak pernah berhenti untuk memaksa aku mengerti
tapi hati ini yang terpaksa untuk berhenti dari terus menyayangi.
Mungkinkah esok kita saling tak mengenali
yang masing-masing asyik dengan haluan sendiri
andai benar ia terjadi
anggaplah kenangan kita sebagai hadiah dariku
tiada yang lebih indah mampu kuberi buat kamu
melainkan sisa kasih yang pernah bercambah menjadi bibit cinta