HAMPARAN WAKTU
Aksara rindu tersedia di helaian jingga
tiap barisnya tidak bernoktah
tampak indah tapi sukar untuk dimengerti
berkali dibaca, nyata penuh makna
tersirat umpama teka teki.
Lewat kelmarin kusambung menulis
bercerita sendiri akan rindu yang membebani
berteman manik-manik sepi
bertakung di kelopak yang tak dipeduli
yang akhirnya kulena tak bermimpi.
Menjelang subuh yang dingin
kukira saat yang telah pergi
seperti baru tersedar menghitung
betapa lama aku berkeadaan begini
lalu...hatiku kembali menepis rindu yang merajai
berganti benci dan telahku henti untuk merindui.