Bukan Siapa-siapa

My photo
Kubingkiskan bait bagi mengubat hati yang resah. Seperti melakar di helaian jingga dalam mewarnai perasaan tersimpan. Diiringi melodi berdondang merdu membuai rasa sebak yang terpilu. Lihat paparan dada langit biru, itulah ketenangan impianku. Yang sesekali didatangi gerimis nakal yang menjenguk rebah. Membangkitkan aku dari lena kelam yang tak sudah. Dan aku pelajari detik hitam sebagai langkah mencari diri aku yang sebenar

30 May 2011

SUDAHILAH

cukuplah
kepuasan aku menerima
bagai terhenti degupan ini
yang seolah hampir mati hadapi

berhentilah
jangan lagi hampiri
resahku berganti pedih dirasa
inginku rehat sebentar di anjung senja

kasihanilah
berikan ruang tersedia
agar punya waktu bincangkan bersama
janganlan lagi saling tunding jari

KAU LIHAT

aku pesalah di matamu
yang tidak pernah bersih di kaca hatimu
seringkali mengundang amarahmu
yang tak berhenti membuak resah fikiranmu
walau berkali telahku katakan
hingga hilang bicara yang inginku jelaskan
engkau tetap serong tanggapan
yang tidak pernah memaafkan

RINDUKAN KAMU

saat aku sendirian berada di anjung desa
rinduku seiring rintikan air mata
terbayang wajah ayah bonda
kelihatan sedang bersimpuh di bawah pokok rendang
bersantai bersama, sambil memanggil-manggil namaku dengan mesra
jelas terngia, lama-lama sayup kedengaran
lalu deras jernihan mengalir dari kelopak tadahan jingga
sungguh rindukan mereka
di teratak halaman penuh nostalgia
di sinilah masaku
demi menempiaskan rindu yang mencengkam lalu

TELATAH KITA

yang aku perasan
tiap kali pun aku mengalah
yang aku perasan
tidak sekali perasaanku dipedulikan
yang aku perasan
rajukku tidak pernah dihirau
yang aku perasan
hanya aku yang memanjakan

engkau sering
minta aku memberi penjelasan
engkau sering
mengharap aku beri perhatian
engkau sering
membuat aku resah mencari jawapan
engkau sering
merajuk dan menzahirkan cemburu

29 May 2011

KAU MENGECEWAKAN AKU

saat kau berubah
tiap janji tidak lagi dipeduli
sendiri meniti di bara api
yang kau pilih
meleburkan ikatan janji
saat dikau khianati
jangan panggil namaku lagi
telahku utus sekalung benci
yang antaranya tiada lagi kasih
terbenam segala cinta
terhakis segala rindu
yang bersisa hanya sakit hati

28 May 2011

LAYANG-LAYANG

kuterbangkan layang-layang tanpa tali
bebas ke udara sendiri
dibiar berteman bersama awan yang berarak
sesekali terbias dek mentari petang
lihat....saat bayu menyapa
dia lentok dengan manja
lihat... ada angin kencang menerpa
layang-layang tetap ada di sana
hebat bukan,
walau tanpa tali
ia kekal berterbangan di atas sana
sendiri yang tak bertepi
penuh emosi tapi punya ketabahan tersendiri

27 May 2011

AKU BELAJAR

bahagia itu bukan mudah untuk dimiliki
sebaiknya biarlah derita hampiri sebelum bahagia aku temui
dengan keadaanya, bisa aku tabah hadapi tiap luka nanti
kemudian nanti, bahagia tersedia untukku lebih bererti
kerana dia,
aku cukup belajar tentang erti pedih yang tidak dipeduli
sakit yang lama, buatku belajar untuk sayangi diri sendiri
biar hatiku telah dilukai, aku tetap berdiri
kerana aku sedang belajar untuk menerima mereka yang lebih menyayangi diriku ini...

KEJAMNYA DIKAU

kau sakiti hatiku lagi
berkali-kali
sejak kita masih bersebelahan lagi
hingga kini
tidak pernah kau henti
hingga penat aku hadapi
laluku bertekad untuk melangkah pergi
sungguh,
kepulanganku nanti adalah terakhir kali
tidak lagi akanku jejaki
cukup hatiku kau lukai

26 May 2011

TALAM EMPAT MUKA

nak cover isi hati yang macam puaka
perguna nama yang tidak kena mengena
lagak baik kelabukan mata
naik nyampah bila ingat semula
jangan nak tunjuk baik depan semua
sedangkan hati busuk tidak terkata
senyum manis konon penuh goda
tapi sinisnya dari jauh sudah dirasa
bukan kepalang mereka cerita
hingga kini hati masih bengkak mengenangkannya
persetankan mereka
biarkan mereka dalam penyamaran manusia
yang bertopeng dalam tak sangka
siapa?
mereka..mereka yang berada di luar sana
yang namanya tercatat sebagai talam empat muka

manusia......manusia.....
apa kejadahnya kamu menjahanamkan jiwa
mengisi hidup dengan bermuka-muka
sedangkan perlu, mengerti apa adanya
bukan sekadar mereka cerita dusta
yang menjaja apa kisahnya
sedarlah....
tiada yang sempurna
janganlah...
menjual sekalung berita
beringatlah...
siapa diri kita
cukuplah...
mengata tentang mereka-mereka

24 May 2011

SEBALIK DIA

jangkaan yang meleset
dalam teruja
lihat kesamaran
aku yang dilihat berdua
perhatikan
antara kedua sisi
ada mungkin yang tidak terkecuali
berlarutan
kesilapan diingat kembali
terus dipersalahkan

22 May 2011

SAAT AKU MELANGKAH

perlahan kulepaskan genggaman
tidak lagi erat seperti semalam
biar masih berbekas di tapak tangan
tiada lagi cinta sehangat malam semalam
benar
dirimu di hujung berliku
yang telahku nanti berkurun waktu
penantian itu telahku akhiri pilu
jangan lagi pernah salahkan diriku
benar
telah lama benakku serabai
memikir akan hal kita yang terabai
aku dibiar sendiri tak dipeduli
hingga hilang sedikit cinta dan kasih terlerai
maaf
berikan aku ruang bersuara
dengarkan rintihan hatiku berbicara
yang dulu penat mendiam cuma
tapi harini, ia ingin berkata-kata
maaf
pasti hatimu terluka yang amat
tiada lagi cinta melainkan simpati dan bersalah
diriku benar sudah beralih arah
telahku pilih simpang yang kelihatan lebih cerah
maafkan diriku

RODA CINTA

roda rindu berputar berganti
sekejap yang datang
akan berlalu selepas pergi
cemburu yang kesal
rindu terlerai
yang akhirnya
kita terdampar di tepian
mengukuhkan sebuah ikatan
janji terus dipatri
kasih terus diselami
selamanya

SELEPAS KEMARAU

kau datang menggamit bahagia
di hayat lepas yang kemarau panjang
kita tidak serasa
tapi, hari ini kasih yang ada
menyimpul semula ikatan cinta
yang membuai jiwa

AKAN DATANG

penantian dalam berharap
selangkah hampir
kebingungan tak sudah
jawapan pasti
kekuatan yang kabur
hasrat nyata
keyakinan dipupuk
ketabahan bersambut
nanti akan datang
saat itulah ketahuan segalanya

21 May 2011

MENUNGGU KAMU

kumenunggumu
akanku terus menunggumu
biar kapan terpaksa menunggu
asal dapat ketemu denganmu
akanku menunggumu
bersama kasih yang kupendam selalu
berteman bingkisan rindu yang kuingin utus buatmu

selalu
selalu aku menunggumu tanpa jemu
walau terpaksa menantimu berganti bulan lalu
tidak sekali kuberhenti menunggumu
walauku tahu ada luka dalam menantimu
aku kan tetap menunggumu
menunggu dikau hadir menyambutku

18 May 2011

KAU KINI

terbiar
kau campak saat marah
kasar berkias
sedar dalam amarah
bidas tanpa peduli

jauh beza
menolak dalam pasrah
menghina
terpalit luka berdarah
yang tak mungkin sembuh
pedih disakiti

jahat
telah terpungut sisa kasih
taburi janji manis
ditinggal tak peduli
tidak berbaki
melangkah pergi tinggalkan sendiri

PALSU

kuntuman rindu makin layu
saatku sentuh terlerai satu persatu
maka berterbangan ia bersama angin lalu
dan tidak kesampaian pada yang dirindu
mungkinkah dia ketahuan akan rinduku
yang merindui dia tanpa jemu
atau dia tidak langsung tahu
yang hanya menyalahkan aku sebagai perindu palsu

17 May 2011

DIAM

setelah diamati
berhari sudah aku memendam
sebuah luka yang amat dalam
hingga aku banyak berdiam
termanggu aku di sudut kelam

MASIH BERDIAM

panggilan lewat semalam
tidak terungkap apa yang terpendam
berterusan dipersalahkan
aku bingung
hingga terlena aku memikir
kesannya aku bermimpi
mimpi yang menyakitkan

PUDAR

semalam yang pudar
hatiku berganjak sedih
perlahan ke bucu katil
tangisanku bersendu panjang
perlahanku kesat yang berderai tak sudah
kesannya aku menyepi
masih berdiam dir

BENARKAH

bila hatinya ada tertera namaku
sedangkan ia persinggahan sementara
teduhan yang diberikan tercetus rasa cinta
lalu...rindu mula melayang sendiri
walau tahu tiada penamat nanti
kasih terus disemai peduli
hingga hatiku terpaut dan mula mengharap
benarkah sayang itu untukku?
apakah rindu yang disebut-sebut adalah buatku?
dan cinta yang terungkap dibibirmu adalah padaku?
terima kasih sayang
kelu lidah ini untuk bicarakan
betapa terharu dan hargai yang amat akan kasihmu

MASIH KULIHAT LUKA

sesekaliku jenguk luka di hati
masih merah rupanya
dalam benar parahnya
jelas sungguh lukanya

sesekaliku sapu lembut ubat di luka
terasa pedih yang amat
masih sakit terasa
pasti berparut lamanya

sesekaliku cuba lupakan luka tersebut
tidak dapat
makin jelas ketara
sakit yang makin terasa

lantas
kuambil langkah tidak peduli
lebih berdiam dari bersuara

SELAMAT TINGGAL

saat kasih tersisa
hatiku mencengkam duka
rindu yang dulu dipendam
kini berganti dendam
kasih yang kusemai sayang
kini tinggal bayang-bayang
mengapa luka yang kau beri
sedangkan janji belum terpatri
dari kejauhan merisik khabar
ternyata cinta tersedia pudar
sampainya hatimu ronyokkan hatiku
berkeping-keping berselerakan di laman rindu
benci yang teramat sama kau
jangan lagi pernah panggilku

MULA SEMULA

kian lama berdiam diri
hati meronta ingin bicara
tapi .....
hatiku kosong
tiada sebarang cerita
puasku korek segala idea
yang hadir hanya duka
tidak lagi mampu menyulam cinta
tiada lagi nyayian rindu meronta
yang tinggal luka

INIKAH CINTA

katanya, aku kesayangan
sering dirindu
selalu ingin ketemu
tapi .....
di sisinya punya teman
yang selalu menemani dia sejak dahulu
dan mula rasa akan kehadiranku

siapa aku dalam dirinya
mengapa aku menghampiri dia
cebisan kasih dulu tercantum semula
hingga kami membuai cinta
yang dulu punya jurang berbeza
tapi kini tidak pernah dihiraukannya
benarkah itu cinta ?

16 May 2011

BILA PILU TEMANI AKU

telahku kuburkan kasih yang tersisa
bernisan airmata
kanan dan kirinya berselerakan dedaun luka
di sisinya punya sejambak bunga derita

di kelilingi kenangan lalu
yang sesekali terimbas di bawa bayu
sekali lagi menderaikan air mata tak berlagu
hingga aku terpaku layu

AKU TIDAK SEPERTI AKU

bila aku bukan lagi diriku
di sebalik bayang hilang rupa asalku
cuba perhatikan
lirik senyum pun tiada lagi sama seperti selalu
rias wajahku turut kelam dalam kabus
mengapa ?
diriku telah hilang
dari tapak yang pernah aku berdiri
hanya jejak yang masih lekat
tidak terhidu lagi
sejak bila ?
saat aku hilang dalam mengenali diriku
siapa aku ? tiada jawapan untukku
kosong...kosong...kosong
itu yang ada dalam diriku

13 May 2011

PARUT YANG KAU GARISKAN

dahulu ia pernah terluka
laluku tampal berulang kali
kujahit dengan teliti
parutnya masih jelas kelihatan
walau tersimpan jauh di sudut yang dalam
lama ia membengkak

kini parutnya sakit kembali
satu persatu tampalan terbuka
sikit-sikit benang jahitanku tertetas
luka kembali berdarah
tidak tersembuh
semakin parah

esok pastinya luka kian melarat
yang tiada penawar
sukar dicari
kerana terlalu dalam dilukai

AIRMATAKU

airmataku

perlahanku kesat
hingga luka berdarah
kusapu lembut
hingga terlena dalam tangisan
titisan terakhir
setelah semalaman ia mengalir
semakin kering
setelah lebat membasahi
tiada lagi
setelah penat tak berhenti

lantas kubersandar
di bahu milik kawan
meleraikan yang tersimpan
meringankan kusut yang terpendam
agar tenangku kembali
mencari titik penyelesaian
yang mendamaikan
demi sebuah kebahagiaan yang kudambakan

DATANGNYA CINTA

dikau datang membawa cinta
bersamanya sekalung guni penuh sayang
dikau datang bersama rindu
dengannya terikat kemas benang kasih
dikau tebarkan senyuman manis
seiringnya punya sinar bahagia

KASIH BERPUTIK

kasih tidak tergambar
sayang yang makin dirasai
cinta seolah mula berputik
rindu tidak terhenti
kamu
buat hatiku berdebar
asyik mengira detik waktu
yang mengharap pertemuan
selalu tertunggu

CUKUP SEKALI HATIKU DILUKAI

beratnya hati ini menanggung duka
tersimpan lama menjadi derita
mana kebenaran tidakku jumpa
berlari menjauh buatku lebih sengsara

cukup setakat ini hatiku kau lukai
tidak lagi tertanggung meniti hari
sudah jauhku melangkah pergi
saat ini kasihku tersedia mati

HATIKU DILUKAI

kau yang bernama cinta
cuba pergi jauh dariku
jangan pernah dekati aku lagi
serik dengan cinta yang pernah aku punyai
hingga kering halaman kasih yang aku miliki
tiap katamu tidak lagi aku percayai
dusta dan tiada lagi makna
hingga aku nangis sendiri
luka tersedia melarat kini
hingga jelas yang tak mampu untukku sembunyikan lagi
cukup ruang yang pernah ada
tak mungkin aku kembali
sungguh....
hatiku bebenar telah dilukai

10 May 2011

DENGARKAN BISIKAN HATIKU

melihat akan wajahmu
terkaku hatiku
sebak yang tidak terucap
rindu seperti dipalu-palu
sayu....
lantas berguguran kristal jernih
setelah lama bergenang dikelopak pilu
terimbas satu persatu kenangan antara kau dan aku
raut wajahmu redup tidak terurus
yang menanti kepulanganku
sungguh aku rindu
rindu yang tidak terucap sama kamu
sayang,
sekeras hatiku yang membeku
tidak sekali pernah lupa akan dirimu
kerna kau kesayanganku
biarpun benci yang kubilang
biar tiada rindu yangku khabarkan
ketahuilah...
hatiku sedang merundum pilu
amat rindukan kamu...

09 May 2011

MONOLOG SENDIRI

wahai hati,
mengapa masih membisu
katakanlah sesuatu
apa yang sedang bermain di benakmu
begitu sungguh kau memikir
atau dirimu asyik mengkhayalkan sesuatu
atau juga mungkin sedang merindu
katakanlah agar aku tahu

"tiada lain yang sedang kufikirkan melainkan laluan yang ada di hadapan, makin hampir di persimpangan, aku makin tidak keruan, malam hingga kesiangan aku dalam kekeliruan, hingga ke mimpi asyik memikirkan.
pernah dulu aku katakan, tempoh itu telah ditetapkan, saat itu penghitungan telah diadilkan, tiada lagi kemaafan atas kekecewaan yag telah engkau berikan.
tapi...keberanian itu belum penuhi kotak kesungguhanku, kerna itu aku banyak berdiam dan memlih untuk menyibukkan diri saban hari"

wahai hatiku sayang,
rupanya dikau dalam kerisauan yang tak sudah
dalam kebinggungan sendirian
bertenanglah
selagi dikau percaya pada kata hatimu, naluri hatimu, bisikan hatimu
pertimbangkanlah yang terbaik untuk dirimu
demi sebuah kebahagiaan milik dirimu sendiri

HATI YANG SENSITIF

dahulu
tangisan hati ini tak pernah berhenti
hingga suatu ketika, ia tersedar
tiada apa yang berubah jika sekadar menangisi apa yang terjadi

kemudian
hati ini bertekad
kesedihan itu dibuang jauh-jauh
air mata tidak lagi diberi kesempatan untuk menitis
hingga sampai satu tahap
ia tidak tertahan lagi, seperti hujan lebat basahi bumi
mencurah dengan lebat seolah tidak mahu berhenti

hari ini
tangisan hati sudah lama tidak kedengaran
ia bebenar tabah
tapi tiba-tiba semula ia jadi senstif
sebelum ia lebih beremosi hati ini kukunci
sengajaku sibukkan si hati
biar tiada ruang untuk dia sendirian
dan mengenang sesuatu yang menambah kesedihan

TANYA SAMA HATI

wahai hati
mengapa dikau berdiam diri
sejak kelmarin mengurung diri
tidak terdengar sepatah darimu
wajahmu begitu sayu
senyuman tiada lagi seri
hilang dek risau yang bermaharajalela di hati
kutahu dikau runsing
memikirkan laluan hadapan yang tersedia
kanan dan kirinya punya duri yang berbisa
di hadapannya penuh liku
tapi bukankah dikau telah bersedia
sejak bulan yang lalu lagi
mengapa dengan tiba-tiba dikau gentar?
apa tidak yakin dengan dirimu
atau kerna dirimu tidak sanggup berhadapan realiti
bangunlah...buka matamu...lihat dirimu...
aku yakin kau mampu berhadapan situasi itu
bersedialah hadapinya dengan tenang
tapi...bagaimana jika aku kecundang ?
deraian air mata ini tidak mampu lagi untukku tahan
berguguran bersama kasih sayang
hingga aku lemah dan hampir lemas di tengah jalan


wahai hati
percayakah dikau pada cinta
andai kasih sayangmu masih utuh dan punya bisa
adunkanlah ia semula, biar doh menjadi padat
dalam proses itu, dikau perlu uli dengan penuh semangat
memang dikau akan lenguh dan penat
tapi percayalah bila ia mula sebati
ia mula lembut dan saat kau membentuk ia akan mudah lentur
dan bila dibakar ia lebih hangat dari sebelumnya
tapi
andai kasih sayangmu telah luntur dan tiada lagi sisa
berangkatlah
lepaskan semua, jangan lagi dikau simpati
jangan lagi kau toleh kebelakang
aku simpati dengan hidupmu
aku hanya ingin lihat dikau kecapi bahagia
kerana dikau layak punya cinta

hati.....
dengarkanlah rintihan suaramu sendiri
apa hendaknya
dengarkanlah bisikan suaramu sendiri
apa katanya

SENDU

hatiku
nadinya seakan tiada
sayup sekali
suaranya seakan bergema
tidak jelas sukar dimengerti
puasku peduli
dia hanya mendiamkan diri
berkurung sendiri
bila disapa
ia berpaling
seakan ingin keseorangan
lalu kupujuk lembut
kudekati berharap disambut
pasrah
dia tidak peduli
nyata ingin bersendirian
mengapa
tidakku tahu
apa sebabnya
mungkin dia berada di antara persimpangan
sayu melihat
sedih terpandang
kuberikan dia masa
hingga sedia untuk berkongsi apa yang dirasa
selalu dan tanpa jemu akanku tunggu
agar celaru pergi jauh darinya
seperti senja yang berganti

08 May 2011

CINTAKU DI AWAN

cinta ke udara
terawang di langit biru
berpelukan bersama gumpalan awan
melahirkan kasih sang cahaya
seiring pelangi indah
seraya gerimis rindu berguguran
senja kasih bertandang
berganti kelam cemburu
yang punya bulan sayang
menyinar terang bersama bintang pujaan

BEKU NAN SALJU

kasihku telah terkunci
walaupun sesekali rindu berselerakan
tapi
cintaku telah tersedia membeku
yang di dalamnya hanya ada kamu
yea, hanya namamu terukir di sana

06 May 2011

BIASKAN RINDU ITU

dikau layak melentur rindu
tapi bukan padaku
dikau layak mengungkap cinta
tapi jangan padaku
sedari siapa aku
lantas izinkan aku berlalu
tanpa menoleh lagi
maafkan diriku

BUKAN AKU

tiada yang indah melainkan ciptaan yang ESA
raut tersenyum manis anugerah dari DIA
aku hanya insan biasa yang tidak punya apa
namun bersyukur dengan nikmat kurniaan-NYA
teman,
jangan diharap pada yang tidak pasti
carikan pengganti sebelum hatimu terus dilukai
tidaklah layak untukku dirindui
kerna hatiku telah terkunci mati
maafkan diriku ini
hanya sebak mengenang memori
yang tidak akanku lupa sakit mencintai
yang kini hanya tinggal sekeping hati
kosong dalamnya tidak berisi
sampai kapan aku sendiri tidak pasti
dan tidak lagiku mahu peduli
kubiarkan cintaku beku bersama hari yang kulewati

SELAMAT HARI IBU

~ ♥
SELAMAT HARI IBU
buat semua yang bergelar ibu....

Ibu
Dikaulah segalanya
Teman yang tidak pernah berpaling
Walau apa keadaan yangku hadapi
Dikau tidak pernah sekali melangkah pergi
Tidak pernah sekali kau biar aku terkapai sendirian
Kemas jemariku digenggam
Erat pelukanmu menghangatkan
Hingga berlalu kesedihan yang telahku rasakan

Ketika aku merundum sedih
Kaulah yang memberi ubat kepada duka laraku
Menghakis perasaan yang melunturkan semangatku
Hingga terleka aku seketika
Tanpa mengeluh kau terus setia menenangkan
Lantas kesedihanku berlalu tanpa berpanjangan

Ketika aku gembira
dari jauh kau hanya merenung
Tidak sekali kau minta pembalasan
Hanya senyummu berpanjangan
Hingga terkadang aku lupa dan alpa
Mengucapkan terima kasih padamu
Kerana dirimu tidak pernah jemu berada di sisiku

Pabila gelisah menyelubungi jiwaku
Engkau masih bersamaku
Menolong menyelesaikan masalah yang sering mengusutkan
Perjalanan hidupku menjadi cukup sempurna ada kamu
Tiap bebelanmu adalah tanda sayangmu yang tidak berbelah bagi
Leteran berhari tanda kasihmu yang tidak pernah putus
Kerana kamu, ibuku….aku masih di sini meniti hari

Ibu
Selagi hayat dikandung badan
Aku akan sentiasa mendampingimu
Membelai dan menjagamu hingga ke hari tua
Aku tahu kasih sayang yang kucurahkan kepadamu
Tak setanding kasih sayang ibu kepada anaknya
Namun, terimalah keikhklasanku
Untuk selalu menyayangi dirimu tanpa had waktu

Ibu, kaulah ratu hatiku
selalu dan selamanya

salam sayang dari anakandamu

05 May 2011

KOSONG

hanya bait yang tidak berghairah
bila tiada garisan tengah
kini goyang dan rapuh
terkoyak sepi, terluka rindu
hingga terkandas sendiri
bimbang dalam harapan kosong
sampai kapan tidak ketahui
jawapan ditunggu
dalam kelam saat termanggu
di mana fasa janji
hingga ragu pada langkah lalu
aku terkedu

BERHENTI BERHARAP

di penjara janji
kasih terpatri
saban menanti
pudar berhari
selembar rindu
tidak lagi dipeduli
lantas
beku dan tersisih
tidak lagi berbaki
lebur dek masa yang berganti
hilang yang tidak pasti
sukar dikecapi lagi
tinggal secalit memori
dibiar pergi
kerna hatiku telah berhenti
berhenti merindui

04 May 2011

TUNGGU

tunggu
akanku datang kepadamu
dalam lembut
akan kugenggam kemas jemarimu
walau esok tidak pasti ada lagi
aku tetap menunggu kamu
sampai kapan pun
kasihku hanya untukmu

YANG DATANG

kasih boleh dipupuk
cinta hadir sendiri
rindu akan bersambut
tapi hati akan berbagi
antara illusi dan realiti
dan sebenarnya
kita perlu hargai
tiap detik hanya sekali
esok yang datang tidak pasti
ikut sahaja masa yang berganti
nantikan apa yang akan dilalui
pasti nanti jadi memori
yang terpahat lama di sanubari

ANDAI KAU INGIN PERGI

katakanlah aku ditinggalkan
kemana langkahku di hadapan nanti
semakin dekat resah berpanjangan
hingga ketiduran aku kebinggungan
dalam lenaku punya tangisan
sendu yang berpanjangan
acapkali memikirkan aku ketandusan
hanya silau duka yang kelihatan
tidak jelas tapi dapatku rasakan
cinta....
andai dikau bukan untukku
pergilah segera jauh dari hidupku
jangan lagi pedulikanku lagi
berlalu dikau dengan segera
agar lukaku tidak sedalam lautan

TAK PASTI

saat kasih berbagi
apa erti cinta makin jadi tak pasti
apa benar punya cinta hati tidak lagi mengerti
mengapa
tidak lagi aku mengerti
cinta itu surut bersama rindu yang telah kupendam
bersama kasih yang melata tidak bertepian
mengapa
jangan pernah ditanya
lelahku kembali saat merundum lama
hingga kaku...celaru...tidak pasti
dan lupa apa rasa cinta yang dimiliki
mengapa
mungkinkah tiada lagi sisa cinta di hati
mana perginya pasti bersama duka
hingga kosong tanpa pasti
dan aku semakin keliru
hendakku kejar tidak mampu
hendakku capai terlalu jauh
hendakku miliki ia seperti illusi

KERESAHAN

langkah disusun
menyusuri denai-denai
di lewat senja
sendirian tidak berteman
penantian dari kejauhan
terdampar keseorangan
penghujung yang samar
kiri dan kanan yang tidak jelas
semakin perlahan
sedang semakin hampir
ketidakpastian dalam pencarian

HATI BERKUNCI

ketahuan kamu
siapa yang berlari di hamparan waktu
biar tidak berteman
digagahi hadapi ketentuan
dalam senyuman
jauh dalamnya tercalit sendu
calar yang dulu
parut ditinggalkan
kasih membeku
cinta terkunci
bersama kenangan semalam

03 May 2011

KELAM RINDU

saat gerimis datang
hadirnya bersama rindu
dalam pekat malam semalam
hatiku resah menunggu
tiada sms pengganti seperti selalu
diam dan sepi
buat hatiku tidak menentu
mengapa?
ke mana dikau menghilang
tinggalkan aku seorang

TERBAYANG RINDU

jauhku tenung
terpendam dalam
resah merindu
asyik terbayang
berdetik tak terpadam
sayang tak terucap
rindu tak henti bersahutan
bebayangmu datang
tidak tercapai
namun
kasih tetapku abadikan